Sekolah Insan
Kamil Didik Murid jadi Sarjana Ulama
Bagi Warga Bogor, utamanya yang bermukim di wilayah Bogor Barat yang
dilintasi Jalan Dramaga-Bubulak Gunung Batu sebagian mungkin sudah mengenal
sebuah Majlis Keilmuan yang bernama Majlis Al-Ihya Bogor. Di sepanjang jalur
itu, beberapa sekolah naungan Majlis Al-Ihya bernama Insan Kamil mulai dari TK,
SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi bisa diakses dengan mudah.
Majlis Al-Ihya Bogor didirikan pada tanggal 1 Muharram 1398 H (29 Januari
1978) di Kp. Batu Tapak, Kel. Pasir Jaya, Kec. Kota Bogor Barat, Bogor., oleh
KH Abdullah bin Muhammad Nuh bin Muhammad Idris. Dimulai dengan kegiatan majlis
ta’lim, ceramah umum dan madrasah.
Kemudian diamanahkan kepada muridnya, KH Muhammad Husni Thamrin Padmawijaya
pada tanggal 28 Syawwal 1406 H. Maka dibangun dan dikembangkanlah Majlis
Al-Ihya sedikit demi sedikit dengan cara membeli tanah di sekitarnya dan
membangunnya secara mandiri tanpa pinjaman bank atau ketergantungan pada pihak
lain. Hingga saat ini telah mencapai luas keseluruhan ± 4 Ha dengan luas
bangunan ± 7000 m2.
Komitmen utama Majlis Al-Ihya adalah mendidik murid menjadi Sarjana yang
Ulama. Sedari awal pendiriannya Majlis Al-Ihya telah menerima santri/santriat
yang bermukim untuk dididik ilmu-ilmu agama dengan syarat wajib sekolah umum.
Karena keterbatasan yang ada seluruh santri/santriat bersekolah di luar Majlis
Al-Ihya. Barulah pada tahun 1985 Majlis Al-Ihya mampu mendirikan Yayasan
Pendidikan Insan Kamil dan membuka sekolah TK, SD, SMA dan SMA. Dan pada tahun
ajaran 2006/2007 menyelenggarakan STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah).
Dengan perjuangan dan perjalanan yang panjang Majlis Al-Ihya - Insan Kamil
Bogor telah berkembang menjadi lembaga pendidikan yang memadukan keunggulan
sistem pesantren dan keunggulan sistem sekolah dengan murid TK, SD, SMP, SMA, dan
STIT keseluruhan ± 3000 orang, serta murid madrasah ± 1000 orang. Dari 3000
murid sekolah 389 murid diantaranya bermukim/mondok.
Beberapa kegiatan dan pembelajaran yang dilakukan sekolah binaan Majlis
Al-Ihya yaitu Sekolah SD Insan Kamil yang sudah menerapkan pembelajaran
kegiatan CTL (Contextual Teaching and Learning). Salah satu kegiatan CTL SD
Insan Kamil diisi dengan panen buah pepaya. Dengan model CTL murid dapat
belajar materi pelajaran langsung dari kenyataan yang sebenarnya dan lebih
menyenangkan. Keterlibatan dan rasa ingin tahu sangat dipacu dalam kegiatan
ini. Sehingga murid dapat lebih mengenal dan menghargai lingkungan pendukung
tanaman pepaya, kegunaan buahnya dan petani yang menanamnya.
CTL adalah program rutin SD Insan Kamil Bogor untuk meningkatkan pendalaman
materi pelajaran bukan hanya kognitif saja, tetapi meliputi ranah afektif dan
psikomotor. Kreatifitas, keterlibatan dan kerja sama murid-murid sangat dipacu
dalam kegiatan ini.
Selain itu, kegiatan CTL SD Insan Kamil adalah melakukan ziarah ke Makam
Mama Ajengan KH Abdullah bin Nuh. Kegiatan rutin yang dimasukkan ke dalam Model
Pembelajaran CTL, murid-murid berkesempatan mengalami sendiri suasana ziarah
dan menyusun laporan kegiatan dan perasaan yang dialami. Dengan demikian makna
dan keutamaan ziarah dapat dialami langsung oleh murid.
Ziarah adalah bentuk ibadah yang memperkaya pengalaman batin, karena dapat
menanamkan rasa cinta kepada ulama, menyerap kesolehan dan akhlak karimah dan
mengingat kematian. Kekayaan batin tersebut dapat lebih dihayati apabila murid
dapat melaksanakannya secara langsung dengan didampingi pembimbing yang
kompeten.
Dengan membuat laporan presentasi mempergunakan power-point murid dilatih
berfikir kreatif, kritis dan sistematis. Juga didorong kerja sama tim dan
keberanian presentasi dan mengungkapkan gagasan dan perasaan.
Pada kesempatan lain, murid-murid Insan Kamil Bogor juga ikut melaksanakan
Sholat Rabu Wekasan, diikuti dengan pengajian dan ceramah umum berisi
nilai-nilai perjuangan, pengorbanan dan kesabaran. Sholat Rabu Wekasan adalah
do’a memohon kepada Allah agar perjuangan, pengorbanan dan kesabaran yang harus
dialami untuk meraih keberhasilan tidak melampaui batas kemampuan kita.
Sekolah Insan Kamil memiliki visi mendidik murid-murid agar menghayati dan
mengamalkan bahwa hidup adalah ibadah, belajar adalah ibadah dan berprstasi
adalah ibadah”, sehingga murid-murid memiliki: penguasaan ilmu-ilmu diniyah,
ilmu pengetahuan dan pengembangan teknologi.
Memiliki motivasi yang
kuat untuk memberikan kemanfaatan yang sebesar-besarnya dan seluas-luasnya
kepada masyarakat melalui Amaliyah-úbudiyah-Muámalah. Kesadaran yang mendalam
bahwa keberhasilan hanya disandarkan pada pandangan Allah SWT. (encep azis
muslim)